Surat Buat Kawan-Kawan FAKP : Kita Mah Apa Atuh

Jika boleh mengumpamakan forum anak itu seperti sebuah perusahaan yang dituntut untuk bisa sustain. Seperti prinsip akuntansi yang menganggap perusahaan didirikan untuk berkelanjutan. Untuk mengejar “profit maksimal” yang sebenarnya tak akan pernah memuaskan pemodal. Begitu juga forum anak,kita berusaha untuk mendapatkan sebuah kondisi ideal yang boleh dibilang tak akan pernah kita capai. Sebuah titik yang selalu berjalan mendekati garis nol namun tak pernah sampai ke garis nol. Seperti membagi dua sebuah bilangan pecahan. Hasilnya akan selalu mengecil tapi tak pernah menjadi nol. Hanya mendekati. Tapi apakah kita harus berhenti untuk mendekati sebuah hal yang bahkan tidak bisa kita capai ?

Beruntunglah jika forum anakmu, forum anak yang keren. Dan memiliki nama besar. Tampak lebih besar dan bersinar dari entitas lain. Sehingga menjadi bagian dari forum anakmu adalah sebuah kebanggaan. Sehingga pegiat-pegiat itu mendatangimu, bekerja untukmu, belajar darimu, demi sebuah ilmu dan penghargaan. Sehingga yang muncul adalah upacara, foto bersama, dan dekorasi sebuah musrembang. Tapi forum anak Kulon Progomu gak keren bung. Nama kalian tidak besar dan kita tidak bersinar. Kita tidak banyak didatangi artis. Kita hanya pembelajar kecil untuk anak-anak diatas gunung sana dan pemburu keceriaan anak-anak ditengah alun-alun kota. Tapi biarlah, kita sekali lagi kepalkan tangan dan menegaskan kesederhanaan kita yang membanggakan itu.

Tidakkah kau puas dengan sekolahmu ? Tidak. Jangan puas. Kini jadikanlah forum anakkmu sekolahanmu. Carilah ilmu disini. Standar. Kesinilah disini tempat yang tepat untuk belajar komunikasi disini tempat yang tepat untuk belajar organisasi. Sampai akhirnya kau lupa diri untuk apa organisasi ini. Kini. Kini kau sudah pandai bicara kini kau sudah lihai mengorganisir acara. Dan kau pergi. Tapi tak apa. Disini tempat dimana toleransi dijunjung tinggi. Kudoakan kau jadi artis ibukota.

Tiga kalimat diatas emang membingungkan, maklum kemampuan penulis dalam memilih diksi jauh dari garis horison minimal untuk menulis plus kesompralan penulis mengenai isu-isu ditubuh forum anak membuat tiga kalimat diatas menjadi rawan salah tafsir. Bisa-bisa ada yang tesinggung. Dan juga untuk menghindarkan diri saya sandiri dari labelisasi sebagai pakar satir, mungkin perlu kali ye dijelasin atu-atu. Dan sebagai disclaimer, 3 kalimat diatas ya fenomena yang ada di forum anak kulon progo, atau mungkin juga terjadi di forum anak lain ? Bisa saja. Tapi ini diluar kesengajaan penulis. Jika ada kesamaan peristiwa nama dan lokasi hanya kebetulan semata. Tapi ini serius, bukan hiburan semata.

Titik Jenuh

Ini bukan soal kimia ataupun sifat-sifat zat. Walaupun ada kemungkinan ditarik ke hal-hal tersebut. Tapi ini permasalahan standar dan sangat tipikal. Terlebih untuk sebuah organisasi nonprofit yang mengedepankan kevolunteeran. Akan ada masa-masa dimana denyut organisasi ini akan melemah. Saat-saat dimana kita bosan, jenuh dan demoralisasi perjuangan melanda setiap anggotanya. Disaat mengepal jemari sesulit menebak pola lingkaran jawaban ujian nasional disitulah forum anakmu ada di titik jenuh. Apalagi apa yang kalian perjuangkan terasa tak ada perubahan. Ya bosen. Tapi ya wajar juga. Plus visi besar kita terkesan utopis sekali. Itulah yang saya katakan sebagai hal yang tidak mungkin kita capai. Walaupun itu bukan juga rambu-rambu untuk berhenti. Atau mungkin memang ditakdirkan untuk berhenti sejenak dan sedikit memberi kritik untuk diri kita masing-masing. Atau berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang lebih penting dari siapa pemenang TMPI tahun lalu. Mau apa kita habis ini ? Jawab sendiri kalo ini. Terakhir, titik jenuh bukan akhir dari eksistensi.

Untuk hal yang tidak bisa dicapai biarkan kutipan ini yang menjawab. “kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan di ruang ketidakmungkinan sehingga setiap orang yang kami temui tak memiliki satupun sudut kemungkinan untuk berkata tidak mungkin”

Lakukan yang real-real aja

Bukankah kalian tahu dan sadar sepenuhnya bagaimana kondisi forum anak kulon progo. Ya susah memang dan serba terbatas. Karena kita membandingkannya sama daerah-daerah yang lebih enak. Bukan lahan hijau biasanya kita mengistilahkannya.

Pernah dengar “apa yang tidak membunuhmu membuatmu semakin kuat” ? Saya rasa inilah yang membiasakan kita. Hal-hal serba sulit ini yang membuat kita semakin kuat. Hal-hal serba sulit ini juga yang membuat muka-muka lawas di forum anak kulon progo membuat tagline “krativitas dalam kesederhanaan”. Lakukan dengan sederhana tapi bermakna. Bahkan terkadang muka-muka lawas berdoa dengan harapan doa itu tidak terkabul. Doa agar kondisi serba sulit ini selalu terjadi. Karena muka-muka lawas itu khawatir dengan sesuatu yang selalu mudah. Kondisi-kondisi seperti itulah yang membuat kegiatan kita punya ciri. Kegiatan ya bikin perpus dadakan di alun-alun kota. Bukunya gimana kan gak punya ? Ya pinjam. Bikin kegiatan ya di sanggar clapar sana. Di atas bukit diatas gunung. Kalo gak punya duit untuk perlengkapan yaudah bikin aja sesuatu dari botol plastik atau malah main gobak sodor. Ya begitulah forum anak pemburu keceriaan anak-anak di alun-alun kota, pengajar anak-anak diatas awan. Ya mau gimana lagi kita gak kuat bikin seminar kok. Sederhana itu bahagia.

Luruskan Niatmu

Widiiiih becanda nih gue becandaaa. Liat judulnya ntar dikira udah jadi yang paling bener aje.

Bermacam-macam orang yang ada di forum anak ini. Ada yang pinter ada yang bloon, termasuk saya. Ada yang bergabung ingin cari temen, ada yang mencari lebih dari temen, ada juga yang kebablasan jauh dari temen. Tak apalaaah. Tapi yang standar mereka ingin pengalaman dalam hal organisasi. Ya karena penting ini. Dan yang paling keren yaa bisa bikin kamu pintar berorasi. Sepik-sepik didepan khalayaaak gitu. Dan mungkin juga ada (cuman mungkin) yang bergabung dengan kita karena kepedulian, ketidakpuasan, dan kemanusiaan.  Tapi jarang sih. Ada juga yang awalnya ingin belajar tapi akhirnya jadi punya kepedulian tinggi. Ada. Walaupun ada juga yang pengen award, seperti saya. Gak ada yang salah memang. Tapi buat mereka yang disini cuman ingin belajar organisasi sama komunikasi marilah tambahkan niatmu disini juga tentang kepedulian. Karena mereka yang cuman ingin belajar organisasi sama komunikasi akan pergi setelah mereka pintar mengorganisir acara dan sudah pintar berbicara. Entah mau jadi artis atau apa hahahahaha.

Purna sudah surat ini. Tak bermaksud untuk apa-apa hanya ingin mengajak kawan-kawan semangat lagi ditengah-tengah titik jenuh ini ketika kita kebingungan mencari hal-hal yang bisa kita lakukan. Walaupun jawabannya sudah ada di atas gunung dan alun-alun kota. Kita mah apa atuh.

Salam kepalan tangan buat para pemburu keceriaan anak !!

2 respons untuk ‘Surat Buat Kawan-Kawan FAKP : Kita Mah Apa Atuh

Tinggalkan komentar